. TUJUAN PRAKTIKUM
Tujuan : Membuat kurva pertumbuhan tanaman (dalam hal ini daun) dengan membandingkan
dengan waktu tumbuh dalam hari.
II. BAHAN DAN ALAT
Bahan :
Kecambah Vigna sinensis.
Alat :
Penggaris, dan
Pisau silet.
III. CARA KERJA
1. Mengambil 10 biji Vigna sinensis kering dan kecambahnya yang berumur 1,2 dan 3 hari, kemudian dibelah dengan pisau silet.
2. Daun lembaganya diukur dan dihitung nilai rata-ratanya dari masing-masing kelompok.
3. Untuk tanaman dalam pot yang berumur 4 hari diadakan pengamatan
panjang daun pertamanya termasuk tangkai daunnya sebanyak 2 pot. Tiap
pot masing-masing 10 tanaman.
4. Satu pot ditaruh ditempat yang langsung terkena cahaya matahari dan pot yang alain ditaruh di dalam kamar.
5. Melakukan pengamatan pada hari ke 5, 7, 9,dan 11
6. Panjang daun tiap pengamatan di rata-rata dan dibuat grafik yang menggambarkan hubungan panjang dan waktu.
IV. TINJAUAN PUSTAKA
Bila dormansi berakhir dengan adanya imbibisi air dan pada keadaan
tertentu dengan hilangnya inhibitor biji kembali dengan pusat aktifitas
metabolisme yang tinggi. Sel-sel dalam embrio membesar dan
organel-organel subseluler membesar. Pada beberapa tumbuhan aktifitas
sitokinin dan giberilin meningkat dengan cepat segera setelah embrio
menjadi turgit kembali. Selama proses pemunculan kecambah sel-sel dalam
akar dan batang membesar dan memanjang terutama dengan pengambilan air,
sintesa protein juga sedikit. Faktor perkembangan ini didorong oleh IAA,
sedangkan giberilin yang memberi andil dalam fase ini. Rangsangan
interval yang normal menyebabkan terjadinya kerja auksin yang
mempengaruhi perkembangan pucuk.
Daun pada tanaman tingkat tinggi merupakan alat fotosintesis yang pokok,
lembaran daun biasanya merupakan ambeien pipih dari batang yang
tersusun sedemikian rupa sehingga memberikan suatu permukaan yang luas
untuk absorpsi cahaya secara efisien dan biasanya melekat pada batang
dengan tangkai/ petiole, yang kadang-kadang berupa stipule. Dedaunan
dapat mengandung struktur sekresi seperti kelenjar sekresi. Banyak dalam
tanaman terutama yang berasal dari daereah trofik lembab air dapat
dibuang melalui lubang-lubang kecil pada epidermis yang sering terdapat
di ujung daun.
Daun pada tanaman tinggi merupakan alat fotosintesis yang pokok.
Mengingat ketergantungan tumbuhan hijau terhadap cahaya tidaklah
mengherankan jika cahaya merupajkan perangsang luar yang paling utama
dalam hidup tumbuhan, beberapa respons tumbuhan terhadap intensitas
cahaya berbeda-beda adalah dilakukan auksin pada keadaan cahaya yang
terik sebagai contoh tumbuhan yang tumbuh terhadap intensitas cahaya
yang tumbuh dalam gelap atau cahaya lemah akan mempunyai batang yang
panjang dengan ruas yang panjang dan lebih besar dari tumbuhan ayng
mendapat cahaya terang. Demikian juga pada suatu tanaman, daun yang
terluar yang mendapat cahaya matahari penuh tinggal lebih kecil dari
pada daun sebuah sebelah dalam yang terlindungi.
Bila tumbuhan berada dalam cahaya yang lemah, ia akan mengalami
etiolasi, yaitu batangnya menjadi sangat panjang tanpa jaringan serabut
penyokong yang sama/ cukup, dengan daun keputih-putihan sedikit
khlorofil. Jika intensitas cahaya tidak naik kematian akan terjadi
sebaiknya penyinaran yang berlebihan akan menimbulkan tanaman yang
kerdil dan perkembangan normal yang akhirnya akan mati juga.
V. HASIL PENGAMATAN
Kering Panjang Kotiledon
Biji kering 1 hari 2 hari 3 hari
0,4 0,6 0,5 0,5
0,3 0,4 0,5 0,6
0,3 0,3 0,6 0,6
0,4 0,6 0,4 0,5
0,3 0,3 0,5 0,5
0,4 0,5 0,6 0,4
0,3 0,3 0,4 0,5
0,3 0,4 0,3 0,5
0,3 0,3 0,4 0,4
0,3 0,5 0,4 0,5
Rata-rata = 0,3
Rata-rata = 0,42
Rata-rata = 0,45
Rata-rata = 0,49
VI. PEMBAHASAN
Pada hasil pengamatan dari kelompok 3 yang mendapatkan bahwa panjang
daun lembaga dari hari 1 sampai hari ke 3 dari rata-rata mencapai 0,3 cm
sampai 0,49 cm memperlihatkan pertumbuhan yang terus-menerus sampai
batas-batas tertentu, hal ini merupakan akibat adanya imbibisi air
sehingga aktifitas metabolisme membesar dan sel-sel embrio membesar.
Dari meletakkan kecambah vigna sinensis pada tempat yang berbeda akan
menghasilkan atau memperlihatkan panjang daun yang berbeda pula. Untuk
kecambah yang diletakkan pada tempat yang keadaan gelap memperlihatkan
angka yang lebih kecil dari pada yang diletakkan pada tempat yang
kondisi terang.
Hal seperti Ini membuktikan bahwa pertumbuhan yang diletakkan pada
tempat terang tersebut cukup menunjang pertumbuhan perkecambahan, dengan
kata lain cahaya yang mengenai tanaman tidak terlampau berlebihan atau
kekurangan. Sehingga pertumbuhan kecambah tersebut berjalan dengan
baik. Selain dari cahaya juga faktor-faktor tumbuh yang lain terpenuhi.
Pada kecambah yang diletakkan di tempat yang keadaan gelap
memperlihatkan angka yang lebih kecil dari tempat yang kondisi terang,
Hal ini disebabkan oleh faktor-faktor tumbuh yang kurang mendukung dalam
pertumbuhan, salah satunya adalah cahaya. Padahal cahaya sangat
diperlukan dalam memecah air yang diserap oleh tanaman. Karena tanaman
tanpa khlorofil (sedikit khlorofil) maka tidak dapat mempergunakan
cahaya yang datang, sehingga kekurangan energi untuk pertumbuhan oleh
tanaman menimbulkan kelayuan bahkan tanaman dapat mati.
Pengaruh suhu juga dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
kecambah Vigna sinensis dalam kondisi lingkungan yang terlalu extrim
sangat tidak baik dalam mendukung perkembangan kecambah, dan suhu yang
baik diperoleh kecambah sebaiknya lebih kurang dari 270C karena suhu
sudah seperti suhu ruangan yang normal.
VII. KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Berdasarkan hasil data dan perhitungan data serta pembahasan dia atas maka dapat praktikan simpulkan bahwa :
Pemanjangan daun pada kecambah baik ditempat yang terang maupun
ditempat gelap, mula-mula secara berangsur-angsur, selanjutnya setelah
mencapai batas tertentu kecepatannya bertambah (optimum). Kemudian
kembali lagi berangsur-angsur samapi batas maksimum pertumbuhan daun.
Pertumbuhan daun sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor tersebut antara lain : cahaya, suhu dan lain-lain.
Tanaman yang diletakkan pada tempat yang kurang optimum dalam
memberikan cahaya untuk perkecambahan menghasilkan tanaman yang lebih
pendek dari yang cukup cahaya.
Tanaman yang ditempatkan terus-menerus kekurangan cahaya atau berlebihan cahaya akan mengalamai kematian dalam waktu tertentu.
VIII. DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2007. Penuntun Praktikum Dasar-Dasar Fisiologi Tanaman. Fakultas Pertanian
Universitas Bengkulu. Bengkulu.
Ismadi, M. H. 1993. Biokimia Umum. Gadjah Mada Press Yogyakarta.
Lakitan Benyamin. 2004. Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
Loveless, AR. 2002. Prinsip-Prinsip Biologi Tumbuhan Daerah Tropik. Jakarta : PT. Gramedia.
Salibury. B, dan Cleon W. 2001. Ross. Fisiologi Tumbuhan. Bandung : ITB.
Tim Pengasuh Praktikum Fisiologi Tumbuhan. 2009. Penuntun Praktikum
Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan. Fakultas Pertanian Universits Bengulu.
Bengkulu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar